Partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah. Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan. Untuk itu Badan Pengawas Pemilu Kota Madiun, mengundang Organisasi – organisasi di Kota Madiun dalam sosialisasi Peran Serta Perempuan dalam Politik dan Pengawasan Pemilu Partisipatif ( 14/10). Forum Komunikasi Informasi Masyarakat ( KIM ) Kota Madiun ikut hadir pada kesempatan tersebut. Acara yang dibuka oleh Ketua Bawaslu Kota Madiun, Kokok HP menyampaikan bahwa Pesta Demokrasi yang akan berlangsung tidak lama lagi, diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang Pengawasan Pemilu Partisipatif.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga perilaku yang dapat merusak sendi-sendi demokrasi, sehingga mampu mendorong Pemilu yang berkualitas dan bermartabat.

“ Kita membutuhkan peran serta masyarakat agar turut andil dalam melakukan pengawasan,” ucap Kokok HP
Diharapkan kegiatan ini memberikan kesadaran partisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik.
Acara Sosialisasi juga menghadirkan nara sumber Wakil Walikota Madiun, Inda Raya, SE, MIB.
Dalam kesempatan tersebut beliau mengatakan partisipasi perempuan Indonesia masih rendah. Untuk itu perlu peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik lebih akomodatif dan substansial. Selain itu, dapat menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan.

KIM Kota Madiun diharapkan dapat memberikan kontribusinya kepada masyarakat, dengan cara memberitakan berita yang positif serta menangkal berita-berita yang tidak benar ( hoaks). Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pemilu menjadi langkah strategis untuk mengawal proses demokrasi sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan berkualitas. Mari bersama kita sukseskan Pemilu tahun 2024
