Batik tulis adalah warisan budaya bangsa Indonesia. Di Madiun Batik Aruny hadir untuk ikut melestarikan warisan budaya bangsa tersebut melalui goresan canting dan malam, dipadukan warna sintetis sehingga menghasilkan batik tulis dengan motif indah. Batik Aruny juga dibuat sebagai ekspresi cinta dan bangga dengan produk buatan Indonesia. Berawal dari keinginan belajar membuat batik tulis, selama 12 hari mengukuti pelatihan membatik dari Disnaker Kota Madiun.
Pelatihan berisi materi belajar membuat pola, mencanting, menghapus malam, mewarna, mengunci warna dengan waterglass, dan melorod atau merebus kain. “Dengan berbekal ilmu dari pelatihan membatik, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuat batik tulis sendiri. Saya beri nama Batik Aruny, perpaduan nama anak saya Arul dan nama saya sendiri Eny,” papar Eny Mujayanah, owner Batik Aruny kepada TIMES Indonesia.
Pesanan pertama datang dari keluarga terdekat dan teman Eny. Dia patut berbangga karena customer saya puas setelah membeli Batik Aruny. Motif dan warnanya sesuai dengan pilihan customer sehingga tidak mengecewakan. Menurut Eny, Batik Aruny dibuat dari kain primissima, ukuran 2,5 x 1,15 meter. Kain batik tulis ini dijual dengan harga mulai Rp 250 ribu. Eny menyelesaikan pesanan batik tukus di rumahnya di Jalan Masjid RT 22 RW 5 Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Lokasi tersebut, sekaligus dijadikannya tempat untuk melayani pembeli.
seperti dilansir dari TIMES Indonesia
Pewarta: Agus Afandi (MG-240) | Editor: Hendarmono Al Sidarto
